HUKUM
NEWTON TENTANG GERAK
Ilmuwan yang sangat
berjasa dalam mempelajari hubungan antara gaya
dan gerak adalah Isaac Newton,
seorang ilmuwan Inggris. Newton
mengemukakan tiga buah
hukumnya yang dikenal dengan Hukum Newton I,
Newton II dan Hukum Newton
III
5.1 Pengertian Gaya
Dalam kehidupan
sehari-hari, tiap orang sebenarnya punya konsep dasar
tentang gaya. Misalnya
pada waktu kita menari k atau mendorong suat u
benda atau kita menendang
bola, kita mengatakan bahwa kita mengerjakan
suatu gaya pada benda
itu.
Gaya dapat mengubah arah
gerak suatu benda, gaya dapat mengubah
bentuk suatu benda serta
gaya juga dapat mengubah ukuran suatu benda
dengan syarat gaya yang
kita berikan cukup besar.
Gaya menyebabkan
percepatan. Arah gaya searah dengan arah
percepatan. Dari sini
dapat disimpulkan bahwa gaya adalah besaran yang
mempunyai besar dan
arah. Ini berarti, gaya dapat digolongkan sebagai
sebuah vektor. Satuan
gaya adalah Newton , satu Newton adalah besarnya gaya yang diperlukan untuk
menimbulkan percepatan 1 m.s
5.2 Hukum Newton I
Benda yang diam akan
bergerak jika diberi gaya. Benda yang sudah
bergerak dengan
kecepatan tertentu, akan tetap bergerak dengan
kecepatan itu jika tidak
ada gangguan (gaya). Hal diatas merupakan dasar
dari Hukum Newton I yang
dapat dituliskan sebagai berikut:
Jika gaya total yang
bekerja pada benda itu sama dengan nol, maka
benda yang sedang diam
akan tetap diam dan benda yang sedang
bergerak lurus dengan
kecepatan tetap akan tetap bergerak lurus dengan
kecepatan tetap. Secara
sederhana Hukum Newton I mengatakan bahwa
perecepatan benda nol jika
gaya total (gaya resultan) yang bekerja pada benda
sama dengan nol. Secara
matematis dapat ditulis.
S F = 0 5.1
Sebenarnya pernyataan
hukum Newton I di atas sudah pernah diucapkan
oleh Galileo beberapa
tahun sebelum Newton lahir Galileo mengatakan:
Kecepatan yang diberikan
pada suatu benda akan tetap dipertahankan jika
5.3.
Hukum Newton II
Hukum Newton II akan
membicarakan keadaan benda jika resultan
gaya yang bekerja tidak
nol. Bayangkan anda mendorong sebuah benda yang
gaya F dilantai yang licin
sekali sehingga benda itu bergerak dengan percepatan
a. Menurut hasil
percobaan, jika gayanya diperbesar 2 kali ternyata
percepatannya menjadi. 2
kali lebih besar. Demikian juga jika gaya diperbesar 3
kali percepatannya lebih
besar 3 .kali lipat. Dan sini kita simpulkan bahwa
percepatan sebanding
dengan resultan gaya yang bekerja.
Sekarang kita lakukan
percobaan lain. Kali ini massa bendanya divariasi
tetapi gayanya
dipertahankan tetap sama. Jika massa benda diperbesar 2 kali,
ternyata percepatannya
menjadi ½ kali. Demikian juga jika massa benda
diperbesar 4 kali,
percepatannya menjadi ¼ kali percepatan
semula. Dan sini kita
bisa simpulkan bahwa
percepatan suatu benda berbanding terbalik dengan
massa benda itu.
Kedua kesimpulan yang
diperoleh dari eksperimen tersebut dapat
diringkaskan dalam Hukum
Newton II : Percepatan suatu benda sebanding
dengan resultan gaya yang
bekerja dan berbanding terbalik dengan
massanya, matematik hukum
ini ditulis :
SF = m.a
SF = resultan gaya yang bekerja
m = massa benda
a = percepatan yang
ditimbulkan
5.4
Hukum Newton III
Hukum Newton III
berbunyi :
Jika suatu benda
mengerjakan gaya pada benda lain, maka benda
yang kedua ini
mengerjakan gaya pada benda yang pertama yang
besarnya sama dengan
gaya yang diterimatapi arahnya berlawanan.
Faksi= - Freaksi
Faksi = gaya yang bekerja pada benda
Freaksi = gaya reaksi benda akibat gaya aksi
Hukum ketiga menyatakan
bahwa tidak ada gaya timbul di alam
semesta ini, tanpa
keberadaan gaya lain yang sama dan berlawanan
dengan gaya itu. Jika
sebuah gaya bekerja pada sebuah benda (aksi) maka
benda itu akan
mengerjakan gaya yang sama besar namun berlawanan arah
(reaksi). Dengan kata
lain gaya selalu muncul berpasangan. Tidak pernah ada
0 komentar: