A.
Sistem Rangka Manusia
Manusia dalam kesehariannya banyak melakukan aktivitas seperti bekerja, berlari, berjalan, duduk dan berdiri. Untuk melakukan kegiatan tersebut tubuh manusia ditunjang dengan adanya rangka. Rangka terdapat di dalam tubuh manusia. Rangka manusia dewasa dibangun oleh 206 ruas tulang dengan bentuk dan ukuran yang bervariasi sesuai dengan fungsinya. Dengan adanya rangka, maka manusia termasuk ke dalam kelompok vertebrata.
Bentuk tubuh manusia tidak
terlepas dari peran rangka. Tinggi badan seseorang dipengaruhi oleh panjang dan
ukuran tulang-tulang penyusun tubuhnya. Tulang dibantu dengan adanya otot dan
persendian, maa tubuh manusia dapat bergerak. Sebagian besar pembentukan sel
darah juga terjadi di dalam sumsum tulang. Tulang juga merupakan organ yang
mengandung mineral kalsium paling banyak diantara organ tubuh lainnya.
Fungsi kerangka antara lain:
· menahan seluruh bagian-bagian tubuh
agar tidak rubuh
· melindungi alat tubuh yang halus
seperti otak, jantung, dan paru-paru
· tempat melekatnya otot-otot
· untuk pergerakan tubuh dengan
perantaraan otot
· tempat pembuatan sel-sel darah terutama
sel darah merah
· memberikan bentuk pada bangunan
tubuh buah
Pada manusia, rangka dapat dibagi
menjadi dua bagian besar yaitu rangka aksial dan rangka apendikular, yaitu :
a. Skeleton Aksial
Terdiri atas sekelompok tulang yang
menyusun poros tubuh dan memberikan dukungan dan perlindungan pada organ di
kepala, leher dan badan. Macam-macam skeleton aksial yaitu :
1.
Tulang Tengkorak Bagian Kepala
· Bagian Parietal : Tulang dahi
· Bagian Temporal : Tulang samping
kiri kanan kepala dekat telinga
· Bagian Occipitas : Daerah belakang
dari tengkorak
· Bagian Spenoid : Berdekatan dengan tulang rongga mata
seperti tulang baji
· Bagian Ethmoid : Tulang yang
menyusun rongga hidung
2.
Tulang Tengkorak Bagian Wajah
· Rahang bawah : menempel pada tulang
tengkorak bagian temporal. hal tersebut merupakan satu-satunya hubungan antar
tulang dengan gerakan yang lebih bebas.
· Rahang bawah : menyusun sebagian dari
hidung, dan langit-langit
· palatinum (tulang langit-langit) :
menyusun sebagian dari rongga hidung dan bagian atas dari atap rongga mulut
· Zigomatik : tulang pipi
· Tulang hidung
· Tulang lakrimal : sekat tulang
hidung.
3. Tulang Dada
Tulang dada termasuk tulang pipih, terletak di bagian tengah
dada. pada sisi kiri dan kanan tulang dada terdapat tempat lekat dari rusuk. Bersama-sama
dengan rusuk, tulang dada memberikan perlindungan pada jantung, paru-paru dan
pembuluh darah besar.
Tulang dada tersusun atas 3 tulang
yaitu:
· Tulang hulu / manubrium
· Tulang badan / gladiolus
· Tulang taju pedang / xiphoid process
4. Tulang rusuk
Tulang rusuk berbentuk tipis, pipih
dan melengkung. bersama-sama dengan tulang dada membentuk rongga dada untuk
melindungi jantung dan paru-paru. Tulang rusuk dibedakan atas tiga bagian yaitu :
· Tulang rusuk sejati berjumlah tujuh
pasang. Tulang-tulang rusuk ini pada bagian belakang berhubungan dengan
ruas-ruas tulang belakang sedangkan ujung depannya berhubungan dengan tulang
dada dengan perantaraan tulang rawan
· Tulang rusuk palsu berjumlah 3
pasang. Tulang rusuk ini memiliki ukuran lebih pendek dibandingkan tulang rusuk
sejati. Pada bagian belakang berhubungan dengan ruas-ruas tulang belakang
sedangkan ketiga ujung tulang bagian depan disatukan oleh tulang rawan yang
melekatkannya pada satu titik di tulang dada
· Rusuk melayang berjumlah 2 pasang. Tulang
rusuk ini pada ujung belakang berhubungan dengan ruas-ruas tulang belakang,
sedangkan ujung depannya bebas
5. Ruas-ruas Tulang Belakang
· Tujuh ruas pertama disebut tulang
leher. ruas pertama dari tulang leher disebut tulang atlas, dan ruas kedua berupa
tulang pemutar atau poros. bentuk dari tulang atlas memungkinkan kepala untuk
melakukan gerakan.
· Dua belas ruas berikutnya membentuk
tulang punggung. Ruas-ruas tulang punggung pada bagian kiri dan kanannya
merupakan tempat melekatnya tulang rusuk.
· Lima ruas berikutnya merupakan
tulang pinggang. Ukuran tulang pinggang lebih besar dibandingkan tulang
punggung. Ruas-ruas tulang pinggang menahan sebagian besar berat tubuh dan
banyak melekat otot-otot.
· Lima ruas tulang kelangkangan
(sacrum), yang menyatu, berbentuk segitiga terletak dibawah ruas-ruas tulang
pinggang.
· Bagian bawah dari ruas-ruas tulang
belakang disebut tulang ekor (coccyx), tersusun atas 3 sampai dengan 5 ruas
tulang belakang yang menyatu.
Ruas-ruas tulang belakang berfungsi untuk menegakkan badan
dan menjaga keseimbangan. menyokong kepala dan tangan, dan tempat melekatnya
otot, rusuk dan beberapa organ.
b. Skeleton Apendikular
Tersusun atas tulang tulang yang
merupakan tambahan dari skeleton axial. Skeleton axial terdiri dari :
· Anggota gerak atas
· Anggota gerak bawah
· Gelang Bahu
· Gelang panggung
· Bagian akhir dari ruas-ruas tulang
belakang seperti sakrum dan tulang coccyx
1. Tulang anggota gerak atas (extremitas superior)
·
Humerus / tulang lengan atas.
·
Radius dan ulna / pengumpil dan hasta.
·
Karpal / pergelangan tangan.
·
Metakarpal / telapak tangan.
·
Palanges (tulang jari-jari).
2. Tulang anggota gerak bawah (ekstremitas inferior)
· Femur / tulang paha.
· Tibia dan fibula / tulang kering dan
tulang betis.
· Patela / tempurung lutut.
· Tarsal / Tulang pergelangan kaki.
· Metatarsal / Tulang telapak kaki.
· Palanges / tulang jari-jari tangan.
3. Tulang
gelang bahu (klavikula dan scapula / belikat dan selangka)
Tulang selangka berbentuk seperti
huruf “S”, berhubungan dengan tulang lengan atas (humerus) untuk membentuk
persendian yang menghasilkan gerakan lebih bebas, ujung yang satu berhubungan
dengan tulang dada sedangkan ujung lainnya berhubungan dengan tulang belikat.
Tulang belikat (skapula) berukuran
besar, bentuk segitiga dan pipih, terletak pada bagian belakang dari tulang
rusuk. Fungsi utama dari gelang bahu adalah tempat melekatnya sejumlah otot
yang memungkinkan terjadinya gerakan pada sendi.
4. Gelang Panggul
Tulang
gelang panggul terdiri atas dua buah tulang pinggung. Pada anak anak tulang
pinggul ini terpisah terdiri atas tiga buah tulang yaitu illium (bagian atas),
tulang ischiun (bagian bawah) dan tulang pubis (bagian tengah). Dibagian
belakang dari gelang panggul terdapat tulang sakrum yang merupakan bagian dari
ruas-ruas tulang belakang. Pada bagian depan terdapat simfisis pubis merupakan
jaringan ikat yang menghubungkan kedua tulang pubis. Fungsi gelang panggung
terutama untuk mendukung berat badan bersama-sama dengan ruas tulang belakang.
melindungi dan mendukung organ-organ bawah, seperti kandung kemih, organ
reproduksi, dan sebagai tempat tumbuh kembangnya janin.
B. Otot
Otot
merupakan alat gerak aktif karena kemampuan berkontraksi . oto memendek jika
sedang berkontraksi dan memanjang jika berelaksasi. Kontraksi otot terjadi jika
otot sedang melakukan kegiatan , sedangkan relaksasi otot terjadi jika otot
sedang beristirahat.
Dengan demikian otot memiliki 3 karakter, yaitu:
a. Kontraksibilitas yaitu kemampuan otot untuk memendek
dan lebih pendek dari ukuran semula, hal ini teriadi jika otot sedang melakukan
kegiatan.
b. Ektensibilitas, yaitu kemampuan otot
untuk memanjang dan lebih panjang dari ukuran semula.
c.
Elastisitas, yaitu kemampuan otot untuk kembali pada ukuran
semula.
Otot
tersusun atas dua macam filamen dasar, yaitu filament aktin dan filament
miosin. Filamen aktin tipis dan filament miosin tebal. Kedua filamen ini
menyusun miofibril. Miofibril menyusun serabut otot dan serabut otot-serabut
otot menyusun satu otot.
a. Jenis-jenis Otot
Berdasarkan
bentuk morfologi, sistem kerja dan lokasinya dalam tubuh, otot dibedakan
menjadi tiga, yaitu otot lurik, otot polos, dan otot jantung.
1.
Otot lurik (Otot Rangka)
Otot lurik disebut juga otot rangka
atau otot serat lintang. Otot ini bekerja di bawah kesadaran. Pada otot lurik,
fibril-fibrilnya mempunvai jalur-jalur melintang gelap (anisotrop) danterang
(isotrop) yang tersusun berselang-selang.
2. Otot Polos
Otot polos disebut juga otot tak
sadar atau otot alat dalam (otot viseral). Otot polos tersusun dari sel – sel
yang berbentuk kumparan halus. Otot polos terdapat pada alat-alat
dalam tubuh, misalnya pada:
1. Dinding saluran pencernaan
2. Saluran-saluran pernapasan
3. Pembuluh darah
4.
Saluran
kencing dan kelamin
3.
Otot Jantung
Otot jantung mempunyai struktur yang
sama dengan otot lurik hanya saja serabut – serabutnya bercabang - cabang dan
saling beranyaman serta dipersarafi oleh saraf otonom. Letak inti sel di tengah. Dengan
demikian, otot jantung disebut juga otot lurik yang bekerja tidak menurut
kehendak
b. Fungsi Otot
Otot dapat berkontraksi karena
adanya rangsangan. Umumnya otot berkontraksi bukan karena satu rangsangan,
melainkan karena suatu rangkaian rangsangan berurutan. Rangsangan kedua memperkuat
rangsangan pertama dan rangsangan ketiga memperkuat rangsangan kedua. Dengan demikian terjadilah ketegangan
atau tonus yang maksimum.
Tonus yang maksimum terus-menerus disebut tetanus.
c. Sifat Kerja Otot
Sifat kerja otot dibedakan menjadi
dua, yaitu :
a. Antagonis
Otot antagonis adalah dua otot atau
lebih yang tujuan kerjanya berlawanan. Jika otot pertama berkontraksi dan yang
kedua berelaksasi, akan menyebabkan tulang tertarik atau terangkat. Sebaliknya,
jika otot pertama berelaksasi dan yang kedua berkontraksi akan menyebabkan
tulang kembali ke posisi semula. Contoh otot antagonis adalah otot bisep dan
trisep. Otot bisep adalah otot yang memiliki dua ujung (dua tendon) yang
melekat pada tulang dan terletak di lengan atas bagian depan. Otot trisep
adalah otot yang memiliki tiga jung (tiga tendon) yang melekat pada tulang,
terletak di lengan atas bagian belakang. Untuk mengangkat lengan bawah, otot
bisep berkontraksi dan otot trisep berelaksasi. Untuk menurunkan lengan bawah,
otot trisep berkontraksi dan otot bisep berelaksasi.
Antagonis juga adalah kerja otot yang kontraksinya menimbulkan efek gerak berlawanan, contohnya adalah:
Antagonis juga adalah kerja otot yang kontraksinya menimbulkan efek gerak berlawanan, contohnya adalah:
A. Ekstensor ( meluruskan) dan fleksor
(membengkokkan), misalnya otot trisep dan otot bisep.
B. Abduktor (menjauhi badan) dan
adductor (mendekati badan) misalnya gerak tangan sejajar bahu dan sikap
sempurna.
C. Depresor (ke bawah) dan adduktor (
ke atas), misalnya gerak kepala merunduk dan menengadah.
Supinator
(menengadah) dan pronator (menelungkup), misalnya gerak telapak
tangan menengadah dan gerak telapak tangan menelungkup.
b. Sinergis
Sinergis juga adalah otot-otot yang kontraksinya menimbulkan gerak searah. Contohnya pronator teres dan pronator kuadratus (Otot yang menyebabkan telapak tngan menengadah atau menelungkup). Otot sinergis adalah dua otot atau lebih yang bekerja bersama – sama dengan tujuan yang sama. Jadi, otot – otot itu berkontraksi bersama dan berelaksasi bersama. Misalnya, otot – otot antar tulang rusuk yang bekerja bersama ketika kita menarik napas, atau otot pronator, yaitu otot yang menyebabkan telapak tangan menengadah atau menelungkup. Berdasarkan tujuan kerjanya tadi, otot dibedakan menjadi otot antagonis dan otot sinergis.
Sinergis juga adalah otot-otot yang kontraksinya menimbulkan gerak searah. Contohnya pronator teres dan pronator kuadratus (Otot yang menyebabkan telapak tngan menengadah atau menelungkup). Otot sinergis adalah dua otot atau lebih yang bekerja bersama – sama dengan tujuan yang sama. Jadi, otot – otot itu berkontraksi bersama dan berelaksasi bersama. Misalnya, otot – otot antar tulang rusuk yang bekerja bersama ketika kita menarik napas, atau otot pronator, yaitu otot yang menyebabkan telapak tangan menengadah atau menelungkup. Berdasarkan tujuan kerjanya tadi, otot dibedakan menjadi otot antagonis dan otot sinergis.
C.
Sendi
Sendi merupakan hubungan antartulang
sehingga tulang dapat digerakkan. Hubungan dua tulang disebut persendian (artikulasi).
Beberapa komponen penunjang sendi :
§ Kapsula
sendi adalah
lapisan berserabut yang melapisi sendi. Di bagian dalamnya terdapat rongga.
§ Ligamen (ligamentum) adalah jaringan
berbentuk pita yang tersusun dari serabut-serabut liat yang mengikat tulang
satu dengan tulang lain pada sendi
§ Tulang
rawan hialin (kartilago
hialin) adalah jaringan tulang rawan yang menutupi kedua ujung tulang. Berguna
untuk menjaga benturan.
§ Cairan
sinovial adalah
cairan pelumas pada kapsula sendi
Ada berbagai macam tipe persendian:
1. Sinartrosis
Sinartrtosis adalah persendian yang
tidak memperbolehkan pergerakan. Dapat dibedakan menjadi dua:
a.
Sinartrosis sinfibrosis: sinartrosis yang tulangnya
dihubungkan jaringan ikat fibrosa. Contoh: persendian tulang tengkorak.
b.
Sinartrosis sinkondrosis: sinartrosis yang dihubungkan oleh
tulang rawan. Contoh: hubungan antarsegmen pada tulang belakang.
2. Diartrosis
Diartrosis adalah persendian yang
memungkinkan terjadinya gerakan. Dapat dikelempokkan menjadi:
a.
Sendi peluru: persendian yang memungkinkan
pergerakan ke segala arah. Contoh: hubungan tulang lengan atas dengan tulang belikat.
b.
Sendi pelana: persendian yang memungkinkan
beberapa gerakan rotasi, namun tidak ke segala arah. Contoh: hubungan tulang
telapak tangan dan jari tangan.
c.
Sendi putar: persendian yang memungkinkan
gerakan berputar (rotasi). Contoh: hubungan tulang tengkorak dengan tulang
belakang I (atlas).
d.
Sendi luncur: persendian yang memungkinkan gerak
rotasi pada satu bidang datar. Contoh: hubungan tulang pergerlangan kaki.
e.
Sendi engsel: persendian yang memungkinkan
gerakan satu arah. Contoh: sendi siku antara tulang lengan atas dan tulang hasta.
3. Amfiartosis
Amfiartosis
adalah persendian
yang dihubungkan oleh jaringan tulang rawan sehingga memungkinkan terjadinya
sedikit gerakan
a.
Sindesmosis: Tulang dihubungkan oleh jaringan
ikat serabut dan ligamen. Contoh:persendian antara fibula dan tibia.
b.
Simfisis: Tulang dihubungkan oleh jaringan
tulang rawan yang berbentuk seperi cakram. Contoh: hubungan antara ruas-ruas
tulang belakang.
https://youtu.be/1bx4nRIVe-o
untuk menambah referensi Anda Klik disini
0 komentar: